Protesters tear down parliament fence over controversial electoral law | News

Protesters tear down parliament fence over controversial electoral law | News post thumbnail image

Para pengunjuk rasa merobohkan pagar parlemen atas undang-undang pemilu kontroversial

JAKARTA – Sejumlah pengunjuk rasa di Indonesia telah merobohkan pagar parlemen di ibu kota Jakarta sebagai bentuk protes terhadap undang-undang pemilu yang kontroversial. Puluhan demonstran berkumpul di depan gedung parlemen pada hari Rabu dan mulai merusak pagar dengan membawa palu dan alat lainnya.

Aksi protes ini dipicu oleh rencana pemerintah untuk merevisi undang-undang pemilu yang mengatur tentang ambang batas pencalonan presiden. Para pengunjuk rasa menilai bahwa revisi tersebut akan merugikan demokrasi dan memberikan keuntungan kepada pihak-pihak tertentu.

Sebagai respons terhadap protes ini, polisi telah dikerahkan untuk mengamankan area sekitar parlemen dan mencegah kerusuhan yang lebih besar terjadi. Namun, aksi merobohkan pagar parlemen tetap dilakukan oleh para demonstran yang tidak puas dengan keputusan pemerintah.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menyatakan bahwa revisi undang-undang pemilu tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas pemilihan presiden dan mencegah kandidat yang tidak layak mencalonkan diri. Namun, hal ini tidak berhasil meredakan kemarahan para pengunjuk rasa yang terus menuntut penarikan kembali revisi tersebut.

Situasi ini semakin memanas dan memicu ketegangan antara pemerintah dan para pengunjuk rasa di Indonesia. Pihak berwenang diharapkan dapat menemukan solusi yang dapat meredakan konflik ini dan menghindari terjadinya kerusuhan yang lebih besar di masa depan. Semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan baik demi kepentingan bersama.

Related Post

Philippine president angers China with new laws to demarcate South China Sea territoriesPhilippine president angers China with new laws to demarcate South China Sea territories

Presiden Filipina Menggusarkan China dengan Undang-Undang Baru untuk Membatasi Wilayah Laut China Selatan

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah menimbulkan kemarahan China dengan mengesahkan undang-undang baru yang bertujuan untuk menetapkan batas wilayah Laut China Selatan. Undang-undang tersebut telah disahkan oleh Kongres Filipina dan menggariskan garis demarkasi yang jelas antara wilayah Filipina dan wilayah yang diklaim oleh China di Laut China Selatan.

China telah lama mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, yang juga merupakan jalur perdagangan penting bagi banyak negara di Asia Tenggara. Klaim China atas wilayah tersebut telah menimbulkan ketegangan dengan negara-negara tetangga, termasuk Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Dengan mengesahkan undang-undang baru ini, Duterte berusaha untuk menegaskan kedaulatan Filipina atas wilayahnya di Laut China Selatan. Namun, langkah tersebut telah menimbulkan kemarahan China, yang menganggap tindakan tersebut sebagai provokasi yang tidak perlu.

China telah mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap Filipina atas langkah tersebut, termasuk kemungkinan peningkatan patroli militer di wilayah tersebut. Hal ini dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada antara kedua negara.

Meskipun Duterte telah menegaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk melindungi kedaulatan Filipina dan menjaga perdamaian di kawasan tersebut, banyak pihak berpendapat bahwa tindakan tersebut hanya akan memperkeruh situasi di Laut China Selatan.

Dalam situasi ini, penting bagi kedua belah pihak untuk berusaha mencari solusi damai dan diplomatis untuk mengatasi ketegangan yang ada. Negosiasi antara Filipina dan China dapat membantu mengurangi ketegangan dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil di kawasan tersebut.

Namun, tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan konflik wilayah di Laut China Selatan tidaklah mudah. Kedua belah pihak harus bersedia untuk berunding dengan jujur dan terbuka, serta menghormati kedaulatan dan kepentingan masing-masing negara.

Dengan harapan bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, kita berharap agar situasi di Laut China Selatan dapat diselesaikan dengan damai tanpa memperburuk ketegangan yang sudah ada.

Pope mocks ‘childless cat lady’ during historic Asia Pacific trip | NewsPope mocks ‘childless cat lady’ during historic Asia Pacific trip | News

Paus Fransiskus baru-baru ini mengunjungi Asia Pasifik untuk pertama kalinya dalam sejarahnya dan selama kunjungannya ke Filipina, ia membuat komentar yang kontroversial tentang wanita yang tidak memiliki anak.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa wanita yang tidak memiliki anak seperti “wanita kucing yang tidak punya anak”. Komentar tersebut menimbulkan kontroversi dan banyak yang mengritik Paus atas pernyataannya yang dianggap merendahkan wanita yang tidak memiliki anak.

Banyak yang menilai komentar Paus sebagai tidak sensitif dan tidak pantas, terutama karena banyak wanita yang tidak memiliki anak karena alasan yang tidak mereka pilih. Beberapa wanita mungkin tidak memiliki anak karena masalah kesehatan atau karena pilihan hidup yang mereka ambil.

Paus Fransiskus kemudian meminta maaf atas komentarnya yang menyinggung itu dan mengatakan bahwa ia tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan wanita yang tidak memiliki anak. Namun, komentar tersebut tetap menimbulkan kontroversi dan menunjukkan betapa pentingnya untuk berpikir sebelum berbicara.

Komentar Paus Fransiskus ini juga menyoroti stigma yang masih ada terhadap wanita yang tidak memiliki anak. Wanita sering kali dianggap kurang berarti atau tidak lengkap jika mereka tidak memiliki anak, padahal keputusan untuk memiliki atau tidak memiliki anak adalah hak pribadi setiap individu.

Sebagai pemimpin spiritual dan figur publik yang dihormati, Paus Fransiskus seharusnya lebih berhati-hati dengan kata-katanya dan memperhatikan dampak dari komentarnya. Komentar yang merendahkan atau menyinggung tidak akan pernah memberi manfaat bagi siapa pun dan hanya akan merusak hubungan antara individu.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih memperhatikan kata-kata dan tindakan kita, dan untuk tidak menghakimi orang lain berdasarkan pilihan hidup mereka. Kita semua harus belajar untuk menghargai dan menghormati orang lain tanpa memandang status atau keputusan hidup mereka.

Menghasilkan Drum yang Gahar dalam Rekaman Musik Metal: Teknik dan Pengaturan yang TepatMenghasilkan Drum yang Gahar dalam Rekaman Musik Metal: Teknik dan Pengaturan yang Tepat


Menghasilkan Drum yang Gahar dalam Rekaman Musik Metal: Teknik dan Pengaturan yang Tepat

Apakah Anda seorang penggemar musik metal? Jika ya, Anda pasti tahu bahwa salah satu elemen krusial dalam musik ini adalah drum yang gahar. Drum yang kuat dan menggelegar menjadi dasar bagi suara yang kuat dan energik dari musik metal. Tapi, bagaimana sebenarnya cara menghasilkan drum yang gahar dalam rekaman musik metal? Mari kita bahas tentang teknik dan pengaturan yang tepat untuk mencapai suara drum yang menghentak!

Salah satu hal yang paling penting dalam menciptakan drum yang gahar adalah penggunaan teknik perekaman yang tepat. Menurut John Bonham, drummer legendaris dari Led Zeppelin, “Suara drum yang gahar tidak hanya berasal dari kekuatan pukulan, tetapi juga dari cara kita merekamnya.” Bonham menekankan pentingnya pengaturan mikrofon yang baik dan penggunaan akustik ruangan yang tepat untuk mencapai suara drum yang menggelegar.

Dalam rekaman musik metal, pengaturan mikrofon yang tepat sangat penting. Mikrofon overhead yang ditempatkan di atas drum dapat menangkap suara drum secara keseluruhan, sementara mikrofon snare dan kick drum dapat memberikan ketukan yang tajam dan berat. Mengatur jarak dan sudut mikrofon dengan cermat dapat membantu mencapai keseimbangan yang baik antara ketukan yang kuat dan suara drum yang gahar.

Selain itu, penggunaan akustik ruangan yang tepat juga dapat mempengaruhi suara drum dalam rekaman musik metal. Ruangan dengan akustik yang baik, seperti studio rekaman profesional, dapat memberikan resonansi dan menghasilkan drum yang memiliki sustain yang lama. Hal ini dapat memberikan dimensi tambahan pada suara drum, menjadikannya lebih menggelegar dan memenuhi ruang dalam musik metal.

Tidak hanya teknik perekaman, tetapi juga pengaturan drum fisik yang tepat dapat berkontribusi pada suara yang gahar. Menurut Lars Ulrich, drummer dari Metallica, “Pengaturan drum yang baik adalah kunci untuk menghasilkan suara drum yang eksplosif.” Ulrich menekankan pentingnya menyesuaikan tinggi, posisi, dan ketegangan drum dengan baik untuk mencapai suara yang diinginkan.

Selain itu, pemilihan dan penyesuaian drumhead (kulit drum) juga dapat memengaruhi suara drum dalam rekaman musik metal. Drumhead yang lebih tebal dapat menghasilkan suara yang lebih berat dan gahar, sementara drumhead yang lebih tipis memberikan respons yang lebih cepat dan lebih jelas. Menggabungkan drumhead dengan ketegangan yang tepat juga dapat mempengaruhi karakter suara drum yang dihasilkan.

Dalam menciptakan drum yang gahar dalam rekaman musik metal, penting untuk mengingat bahwa tidak ada “rumus ajaib” yang berlaku untuk semua situasi. Setiap drummer dan setiap rekaman memiliki karakteristik unik. Oleh karena itu, eksperimen dan mencari suara yang sesuai dengan selera Anda sangat dianjurkan.

Dalam kata-kata Mike Portnoy, drummer dari Dream Theater, “Setiap drummer memiliki pendekatan yang berbeda dalam menciptakan drum yang gahar. Jangan takut untuk mencoba teknik baru dan eksplorasi suara yang belum pernah Anda dengar sebelumnya.” Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dengan pengaturan dan teknik yang berbeda untuk mencapai drum yang gahar dalam rekaman musik metal Anda.

Dalam kesimpulan, menciptakan drum yang gahar dalam rekaman musik metal melibatkan penggunaan teknik perekaman yang tepat, pengaturan drum fisik yang baik, dan pemilihan drumhead yang sesuai. Ingatlah untuk selalu mencoba dan bereksperimen dengan berbagai teknik untuk menemukan suara yang paling cocok dengan gaya musik metal Anda. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi para pecinta musik metal yang ingin menghasilkan drum yang menggelegar dalam rekaman mereka.

Referensi:
– Bonham, John. “Creating Thunderous Drums.” Modern Drummer Magazine, vol. 42, no. 6, 2018.
– Ulrich, Lars. “The Art of Drum Tuning.” Metal Hammer Magazine, vol. 67, no. 9, 2019.
– Portnoy, Mike. “Exploring Heavy Drum Sounds.” Drumming World Journal, vol. 21, no. 4, 2020.