Bali to ban building in bid to tackle overtourism

Bali to ban building in bid to tackle overtourism post thumbnail image

Pulau Bali, tujuan wisata populer di Indonesia, telah mengumumkan rencana untuk melarang pembangunan baru sebagai upaya untuk mengatasi masalah over-tourism yang semakin meresahkan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya, yang telah menimbulkan masalah lingkungan, sosial, dan budaya di pulau tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bali telah menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dari seluruh dunia. Namun, pertumbuhan industri pariwisata yang cepat telah menimbulkan banyak masalah, termasuk kemacetan lalu lintas, polusi, dan kerusakan lingkungan. Selain itu, peningkatan jumlah kunjungan juga telah meningkatkan tekanan terhadap infrastruktur dan sumber daya lokal.

Dengan melarang pembangunan baru, pemerintah Bali berharap dapat mengendalikan pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi pulau ini untuk pulih dan menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya Bali yang unik.

Selain melarang pembangunan baru, pemerintah Bali juga sedang mempertimbangkan berbagai langkah lain untuk mengurangi dampak negatif pariwisata. Ini termasuk menaikkan tarif masuk untuk tempat wisata, membatasi jumlah kunjungan, dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Meskipun langkah-langkah ini mungkin mengecewakan bagi beberapa pihak, namun penting untuk diingat bahwa keberlanjutan lingkungan dan budaya harus menjadi prioritas utama. Dengan tindakan yang tepat, Bali dapat tetap menjadi destinasi wisata yang menarik tanpa mengorbankan kelestarian alam dan budaya pulau ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Flash flood kills at least 13 on Indonesia’s eastern Ternate IslandFlash flood kills at least 13 on Indonesia’s eastern Ternate Island

Banjir bandang yang terjadi di Pulau Ternate, Indonesia Timur telah menewaskan setidaknya 13 orang dan menyebabkan kerusakan yang parah. Banjir bandang ini disebabkan oleh hujan deras yang terus menerus selama beberapa hari terakhir.

Banjir bandang terjadi di beberapa desa di sekitar Pulau Ternate, termasuk di desa-desa seperti Gamalama, Ngade, dan Jiko. Air banjir yang deras menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan infrastruktur lainnya, serta menenggelamkan puluhan kendaraan.

Tim penyelamat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan segera dikerahkan untuk membantu evakuasi warga yang terjebak dalam banjir bandang. Namun, cuaca buruk dan akses yang sulit menyulitkan upaya penyelamatan.

Saat ini, tim penyelamat masih terus mencari korban yang masih hilang akibat banjir bandang tersebut. Selain itu, BPBD juga telah mendirikan posko pengungsian untuk memberikan bantuan kepada korban banjir bandang.

Pemerintah setempat juga telah menginstruksikan evakuasi warga yang berada di daerah rawan banjir bandang untuk segera meninggalkan tempat tinggal mereka. Selain itu, mereka juga telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait banjir bandang.

Banjir bandang yang terjadi di Pulau Ternate ini menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. Semoga korban banjir bandang di Pulau Ternate segera mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan.

Philippine president angers China with new laws to demarcate South China Sea territoriesPhilippine president angers China with new laws to demarcate South China Sea territories

Presiden Filipina Menggusarkan China dengan Undang-Undang Baru untuk Membatasi Wilayah Laut China Selatan

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah menimbulkan kemarahan China dengan mengesahkan undang-undang baru yang bertujuan untuk menetapkan batas wilayah Laut China Selatan. Undang-undang tersebut telah disahkan oleh Kongres Filipina dan menggariskan garis demarkasi yang jelas antara wilayah Filipina dan wilayah yang diklaim oleh China di Laut China Selatan.

China telah lama mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, yang juga merupakan jalur perdagangan penting bagi banyak negara di Asia Tenggara. Klaim China atas wilayah tersebut telah menimbulkan ketegangan dengan negara-negara tetangga, termasuk Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Dengan mengesahkan undang-undang baru ini, Duterte berusaha untuk menegaskan kedaulatan Filipina atas wilayahnya di Laut China Selatan. Namun, langkah tersebut telah menimbulkan kemarahan China, yang menganggap tindakan tersebut sebagai provokasi yang tidak perlu.

China telah mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap Filipina atas langkah tersebut, termasuk kemungkinan peningkatan patroli militer di wilayah tersebut. Hal ini dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada antara kedua negara.

Meskipun Duterte telah menegaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk melindungi kedaulatan Filipina dan menjaga perdamaian di kawasan tersebut, banyak pihak berpendapat bahwa tindakan tersebut hanya akan memperkeruh situasi di Laut China Selatan.

Dalam situasi ini, penting bagi kedua belah pihak untuk berusaha mencari solusi damai dan diplomatis untuk mengatasi ketegangan yang ada. Negosiasi antara Filipina dan China dapat membantu mengurangi ketegangan dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil di kawasan tersebut.

Namun, tantangan yang dihadapi dalam menyelesaikan konflik wilayah di Laut China Selatan tidaklah mudah. Kedua belah pihak harus bersedia untuk berunding dengan jujur dan terbuka, serta menghormati kedaulatan dan kepentingan masing-masing negara.

Dengan harapan bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, kita berharap agar situasi di Laut China Selatan dapat diselesaikan dengan damai tanpa memperburuk ketegangan yang sudah ada.

Vatican unveils program for Pope Francis’ trip to Belgium and Luxembourg in SeptemberVatican unveils program for Pope Francis’ trip to Belgium and Luxembourg in September

Vatikan City – Vatikan telah mengumumkan program untuk perjalanan Paus Fransiskus ke Belgia dan Luksemburg pada bulan September mendatang. Perjalanan ini dijadwalkan akan berlangsung dari 14 hingga 16 September.

Paus Fransiskus dijadwalkan akan tiba di Brussels pada 14 September dan akan menghadiri pertemuan dengan para pemimpin gereja di sana. Selain itu, ia juga dijadwalkan akan mengunjungi Monumen Nasional di Brussels dan bertemu dengan para pejabat pemerintah Belgia.

Selama kunjungannya ke Luksemburg pada 15 September, Paus Fransiskus dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan para pemimpin gereja dan masyarakat sipil. Ia juga dijadwalkan akan mengunjungi Katedral Notre-Dame di Luksemburg dan bertemu dengan para pejabat pemerintah Luksemburg.

Program perjalanan Paus Fransiskus ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Vatikan dan negara-negara Eropa, serta untuk memperkuat dialog antaragama. Paus Fransiskus telah lama dikenal sebagai pemimpin yang vokal dalam isu-isu sosial dan lingkungan, dan perjalanan ini diharapkan akan memberikan kesempatan baginya untuk mempromosikan pesan perdamaian dan persatuan di Belgia dan Luksemburg.

Para peziarah dan umat Katolik di Belgia dan Luksemburg diharapkan akan menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan antusiasme dan semangat yang tinggi. Program perjalanan Paus Fransiskus ini akan menjadi momen penting dalam sejarah gereja Katolik di dua negara tersebut.

Diharapkan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Belgia dan Luksemburg ini akan memberikan inspirasi dan harapan bagi umat Katolik di sana, serta memperkuat hubungan antara Vatikan dan negara-negara Eropa. Kehadiran Paus Fransiskus di Belgia dan Luksemburg diharapkan akan memberikan dorongan positif bagi perdamaian dan persatuan di kawasan tersebut.