Asia perlu menghabiskan lebih banyak uang untuk beradaptasi dengan perubahan iklim dan membatasi kerusakannya, demikian menurut studi bank. Menurut laporan terbaru dari Asian Development Bank (ADB), Asia akan menghadapi dampak yang semakin besar dari perubahan iklim jika tidak segera diambil tindakan yang tepat.
Studi tersebut menunjukkan bahwa Asia, sebagai salah satu wilayah yang paling rentan terhadap perubahan iklim, perlu mengeluarkan lebih banyak dana untuk melindungi infrastruktur, sumber daya alam, dan masyarakat dari dampak yang merusak. Hal ini juga akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Menurut ADB, Asia perlu menghabiskan sekitar $ 3 triliun setiap tahun untuk mengatasi perubahan iklim dan memperkuat ketahanan terhadap bencana alam. Namun, saat ini hanya sebagian kecil dari dana tersebut yang dialokasikan untuk tujuan tersebut. Para ahli juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara dalam mencapai tujuan ini, serta pentingnya melibatkan sektor swasta dalam upaya mitigasi dan adaptasi.
Selain itu, ADB juga menyoroti pentingnya mengurangi ketimpangan dalam akses terhadap sumber daya dan teknologi yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim. Hal ini akan membantu memastikan bahwa semua negara di Asia dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi lingkungan dan masyarakatnya dari dampak yang merusak.
Dengan demikian, penting bagi negara-negara di Asia untuk segera mengambil tindakan konkret dalam menghadapi perubahan iklim dan membatasi kerusakan yang ditimbulkannya. Dengan mengalokasikan lebih banyak dana, meningkatkan kerja sama antar negara, dan mengurangi ketimpangan dalam akses terhadap sumber daya dan teknologi, Asia dapat memperkuat ketahanannya terhadap perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.