Para menteri pertahanan se-Asia Tenggara berkumpul di Laos pada hari Senin untuk membahas ketegangan maritim yang semakin memanas dengan Tiongkok di kawasan tersebut. Pertemuan ini diadakan di tengah meningkatnya ketegangan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok terkait klaim wilayah di Laut China Selatan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri pertahanan dari Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Mereka bertemu untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan keamanan di kawasan tersebut.
Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah klaim wilayah di Laut China Selatan, di mana Tiongkok telah memperluas kehadirannya dan membangun pulau buatan di wilayah yang juga diklaim oleh negara-negara ASEAN. Hal ini telah menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran di kawasan tersebut.
Negara-negara ASEAN telah berupaya untuk menyelesaikan sengketa maritim ini melalui dialog dan diplomasi, namun Tiongkok terus melakukan tindakan yang dianggap provokatif oleh negara-negara ASEAN. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mengatasi ketegangan tersebut dan memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas isu-isu keamanan lainnya di kawasan Asia Tenggara, termasuk terorisme, perdagangan senjata ilegal, dan kejahatan lintas batas. Para menteri pertahanan sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam hal tersebut dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan yang dihadapi oleh kawasan tersebut.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen negara-negara ASEAN untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan keamanan yang dihadapi oleh kawasan tersebut. Dengan kerjasama yang kuat dan koordinasi yang baik, diharapkan kawasan Asia Tenggara dapat tetap aman dan stabil di tengah ketegangan yang terus berlangsung dengan Tiongkok.