Russia says it will help Vietnam become a ‘partner country’ in the BRICS bloc of developing nations

Russia says it will help Vietnam become a ‘partner country’ in the BRICS bloc of developing nations post thumbnail image

Rusia mengatakan bahwa mereka akan membantu Vietnam menjadi ‘negara mitra’ dalam blok negara berkembang BRICS. BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, dan merupakan kelompok negara-negara yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar.

Pada pertemuan tingkat tinggi BRICS di Johannesburg, Rusia mengumumkan bahwa mereka akan memberikan dukungan penuh kepada Vietnam untuk menjadi anggota penuh dalam kelompok tersebut. Hal ini akan membantu Vietnam untuk meningkatkan posisinya dalam ekonomi global dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam blok BRICS.

Rusia juga menyatakan bahwa mereka akan memberikan bantuan teknis dan finansial kepada Vietnam untuk membantu negara tersebut mengembangkan infrastruktur dan industri mereka. Hal ini diharapkan akan membantu Vietnam untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka.

Dengan bantuan dari Rusia dan dukungan dari negara-negara lain dalam blok BRICS, Vietnam diharapkan akan dapat memperkuat posisinya dalam ekonomi global dan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam kelompok tersebut. Hal ini akan membawa manfaat besar bagi Vietnam dan juga bagi blok BRICS secara keseluruhan.

Dengan menjadi ‘negara mitra’ dalam BRICS, Vietnam akan memiliki akses ke sumber daya dan pasar yang lebih besar, serta kesempatan untuk meningkatkan kerjasama dengan negara-negara lain dalam blok tersebut. Hal ini akan membantu Vietnam untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mereka dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post

Jadwal Selasa: Asa Girona pangkas jarak dengan Real MadridJadwal Selasa: Asa Girona pangkas jarak dengan Real Madrid

Pertarungan sengit di La Liga Spanyol terus berlanjut, dan pada jadwal Selasa kemarin, Asa Girona berhasil memangkas jarak dengan tim raksasa Real Madrid. Pertandingan yang berlangsung di Estadi Montilivi ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.

Gol pertama dalam pertandingan ini berhasil dicetak oleh pemain Girona, Christian Stuani, pada menit ke-23. Gol tersebut membuat tim tuan rumah unggul lebih dulu dan memberikan motivasi bagi mereka untuk terus menekan Real Madrid. Namun, Real Madrid tidak tinggal diam dan berhasil menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak oleh Sergio Ramos pada menit ke-39.

Pertandingan semakin memanas saat Asa Girona berhasil mencetak gol kemenangan melalui sundulan Portu pada menit ke-75. Gol tersebut membuat para pendukung Girona di Estadi Montilivi menjadi bergemuruh dan memberikan semangat kepada para pemain untuk mempertahankan keunggulan hingga peluit panjang berbunyi.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Asa Girona, karena mereka berhasil memangkas jarak dengan Real Madrid di klasemen sementara La Liga. Dengan hasil ini, Girona kini berada di peringkat ke-7 dengan 27 poin, sementara Real Madrid berada di peringkat ke-3 dengan 33 poin.

Hasil ini juga menjadi cambuk bagi Real Madrid untuk terus memperbaiki performa mereka di sisa musim ini. Meskipun masih tergolong dalam posisi yang baik, Real Madrid harus tetap waspada dan tidak boleh lengah jika ingin bersaing dengan tim-tim papan atas La Liga.

Dengan demikian, pertandingan antara Asa Girona dan Real Madrid pada jadwal Selasa kemarin telah menunjukkan persaingan yang ketat di La Liga Spanyol. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia tentu akan semakin penasaran untuk melihat bagaimana kelanjutan pertarungan sengit ini di sisa musim ini.

Medvedev sebut kekalahan di final Australian Open mudah diatasiMedvedev sebut kekalahan di final Australian Open mudah diatasi

Petenis Rusia, Daniil Medvedev, telah mengakui kekalahan mudahnya di final Australian Open dan mengatakan bahwa dia yakin bisa mengatasinya dengan lebih baik di masa depan.

Medvedev, yang kalah dari Novak Djokovic dalam pertandingan final yang berlangsung selama tiga set langsung, mengaku bahwa dia tidak tampil sebaik yang diharapkan dan bahwa dia harus belajar dari kesalahan-kesalahannya.

“Kekalahan di final Australian Open memang mengecewakan, tetapi saya yakin saya bisa belajar dari pengalaman ini dan mengatasinya dengan lebih baik di masa depan,” kata Medvedev.

Petenis berusia 25 tahun itu juga mengakui bahwa Djokovic adalah lawan yang tangguh dan bahwa dia harus terus bekerja keras untuk meningkatkan permainannya jika ingin bersaing dengan para petenis kelas dunia.

“Saya harus mengakui bahwa Djokovic adalah pemain yang luar biasa dan saya harus terus bekerja keras untuk mencapai levelnya. Saya yakin dengan kerja keras dan tekad yang kuat, saya bisa menjadi petenis yang lebih baik di masa depan,” tambahnya.

Meskipun mengalami kekalahan yang mengecewakan, Medvedev tetap optimis dan yakin bahwa dia bisa bangkit dari kekalahan tersebut dan menjadi lebih baik di masa depan. Dia berjanji untuk terus bekerja keras dan tidak menyerah dalam mencapai tujuannya untuk menjadi petenis terbaik di dunia.

Hungary’s nationalist leader warns of EU’s demise and backs Trump in anti-Western speechHungary’s nationalist leader warns of EU’s demise and backs Trump in anti-Western speech

Pemimpin nasionalis Hongaria, Viktor Orban, telah memberikan pidato yang kontroversial di Indonesia, di mana ia memperingatkan tentang kemungkinan kehancuran Uni Eropa dan mendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pidato ini menyoroti pandangan anti-Barat yang semakin mendominasi politik Orban.

Dalam pidatonya, Orban menekankan pentingnya kedaulatan nasional dan keberanian untuk melawan arus globalisasi yang dianggapnya merugikan negara-negara Eropa. Ia berpendapat bahwa Uni Eropa telah kehilangan visi dan gagasan yang jelas, dan kelemahan dalam kebijakan imigrasi telah membawa dampak negatif bagi keamanan dan identitas bangsa-bangsa Eropa.

Orban juga menyoroti peran Amerika Serikat di dunia, dan menegaskan dukungannya terhadap Presiden Trump dalam upayanya untuk melindungi kepentingan Amerika. Ia memuji kebijakan proteksionisme Trump yang dianggapnya sebagai langkah yang tepat untuk melindungi ekonomi dan keamanan negara.

Pernyataan Orban ini menuai kontroversi di kalangan politisi dan masyarakat Indonesia, dengan sebagian menganggapnya sebagai sikap yang ekstrem dan tidak sesuai dengan semangat kerjasama antarbangsa. Namun, ada juga yang mendukung pandangan Orban, terutama dalam hal upaya untuk memperkuat kedaulatan negara dan melindungi kepentingan nasional.

Tetapi, apa pun pendapatnya, pidato Orban menunjukkan semakin meningkatnya polarisasi politik di Eropa dan dunia, serta tantangan yang dihadapi oleh Uni Eropa dalam menghadapi tantangan global. Dan dengan dukungan terhadap Presiden Trump, Orban juga memberikan sinyal tentang arah politik yang akan diambil oleh negara-negara Eropa di masa depan.