The US has withdrawn from a climate agreement that helps developing nations, South Africa saysThe US has withdrawn from a climate agreement that helps developing nations, South Africa says
Amerika Serikat telah menarik diri dari perjanjian iklim yang membantu negara-negara berkembang, kata Afrika Selatan
Pada tanggal 4 November 2020, Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Perjanjian Paris, sebuah kesepakatan iklim global yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim. Keputusan ini telah mengejutkan banyak negara, termasuk Afrika Selatan, yang menyatakan keprihatinannya atas langkah tersebut.
Perjanjian Paris, yang ditandatangani oleh 195 negara pada tahun 2015, mengharuskan negara-negara untuk menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca dan memberikan dukungan finansial kepada negara-negara berkembang untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, telah mengumumkan pada tahun 2017 bahwa mereka akan menarik diri dari perjanjian tersebut.
Afrika Selatan, sebuah negara yang juga terkena dampak perubahan iklim, merasa kecewa dengan keputusan Amerika Serikat untuk mundur dari Perjanjian Paris. Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim, Barbara Creecy, menyatakan bahwa langkah tersebut akan menghambat upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan.
Selain itu, Creecy juga menyoroti pentingnya dukungan finansial dari negara-negara maju kepada negara-negara berkembang dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Menurutnya, langkah Amerika Serikat untuk mundur dari perjanjian tersebut berpotensi mengurangi sumber pendanaan yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara seperti Afrika Selatan.
Afrika Selatan sendiri telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 34% hingga tahun 2020 dan 42% hingga tahun 2025. Namun, tanpa dukungan finansial dari negara-negara maju, upaya mereka untuk melaksanakan target-target tersebut dapat terhambat.
Dengan mundurnya Amerika Serikat dari Perjanjian Paris, banyak negara berkembang seperti Afrika Selatan merasa semakin tertekan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Dukungan dan kerjasama internasional sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam melindungi lingkungan dan mencegah dampak buruk perubahan iklim bagi generasi mendatang.