Hari: 16 April 2025

Driver plunges 40ft from unfinished bridge while following Google Maps | NewsDriver plunges 40ft from unfinished bridge while following Google Maps | News

Seorang pengemudi di India mengalami kecelakaan mengerikan setelah mobilnya terjun dari jembatan yang belum selesai saat mengikuti petunjuk arah dari Google Maps. Insiden tragis ini terjadi di negara bagian Telangana, di mana mobil tersebut terjun sejauh 40 kaki dari jembatan tersebut.

Menurut laporan, pengemudi mobil tersebut mengikuti petunjuk arah dari aplikasi Google Maps yang menyarankan rute melalui jalan setapak yang belum selesai. Sayangnya, pengemudi tidak menyadari bahwa jalan tersebut belum selesai dan mobilnya terjun dari jembatan yang belum memiliki pagar pengaman.

Saat ini, pengemudi tersebut sedang dalam perawatan di rumah sakit setempat dan mengalami luka-luka yang serius akibat kecelakaan tersebut. Pihak berwenang setempat telah memperingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat mengikuti petunjuk arah dari aplikasi navigasi dan selalu memeriksa rute yang diambil sebelum memulai perjalanan.

Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pengemudi untuk selalu waspada dan tidak hanya mengandalkan aplikasi navigasi dalam perjalanan mereka. Kehati-hatian dan pengetahuan tentang rute yang akan dilalui sangat penting untuk menghindari kecelakaan serupa. Semoga pengemudi yang mengalami kecelakaan ini segera pulih dan semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih berhati-hati di jalan raya.

What is foot-and-mouth disease? The most feared livestock disease in the worldWhat is foot-and-mouth disease? The most feared livestock disease in the world

Apa itu Penyakit Mulut dan Kaki pada Hewan? Penyakit Ternak Paling Ditakuti di Dunia

Penyakit mulut dan kaki pada hewan atau Foot-and-Mouth Disease (FMD) adalah salah satu penyakit hewan yang paling ditakuti di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, babi, domba, dan kambing. Virus ini sangat mudah menyebar dan dapat menyebabkan kerugian besar dalam industri peternakan.

FMD dapat menular melalui kontak langsung antara hewan yang terinfeksi atau melalui kontaminasi dari benda-benda yang terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian, alat pakan, atau kendaraan. Gejala yang umum terjadi pada hewan yang terinfeksi FMD antara lain demam, kehilangan nafsu makan, lemas, dan luka di mulut dan kaki. Hewan yang terinfeksi juga dapat mengalami penurunan produksi susu atau daging, dan dalam kasus yang parah, kematian.

Penyakit ini memiliki dampak ekonomi yang sangat besar, terutama bagi negara-negara yang bergantung pada industri peternakan sebagai salah satu sumber pendapatan. Selain itu, FMD juga dapat menyebabkan kerugian bagi peternak secara individual, karena hewan yang terinfeksi biasanya harus dikuliti atau dibunuh untuk mencegah penyebaran virus ke hewan lain.

Untuk mencegah penyebaran FMD, penting bagi peternak untuk mengikuti protokol kebersihan yang ketat, seperti menjaga kebersihan kandang dan alat pakan, membatasi akses orang asing ke peternakan, dan melaporkan gejala-gejala yang mencurigakan kepada otoritas kesehatan hewan setempat. Selain itu, vaksinasi juga merupakan langkah yang efektif untuk melindungi hewan dari penyakit ini.

Meskipun FMD merupakan penyakit yang sangat ditakuti, dengan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini dan melindungi industri peternakan dari kerugian yang besar. Oleh karena itu, penting bagi peternak dan otoritas kesehatan hewan untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini.